Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak seluruh jajaran pemerintah untuk  mencermati perkembangan dinamika sosial yang ada, baik internasional, regional maupun nasional dan daerah. Sekaligus mengajak segenap jajarannya agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan membangun komunikasi.
"Kementerian sebagai poros pemerintahan mulai dari pusat sampai ke desa, penguatan aparatur desa/kelurahan, membangun koordinasi, membangun hubungan tata kelola pemerintah pusat dan daerah baik Provinsi, Kabupaten/ Kota. Termasuk Forkopimda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, teman-teman pers yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam setiap proses pengambilan kebijakan politik pembangunan kita", tuturnya.
Dalam laman http://www.kemendagri.go.id ia menyatakan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap siapa yang mencederai warga negara republik Indonesia. Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah yang ada saat ini, Mendagri mengingatkan kembali dengan adanya deklarasi hari lahir Pancasila bahwa sila-sila dalam Pancasila tidak hanya diucapkan saja melainkan harus bisa dihayati.
"Selain narkoba, ketimpangan sosial dan korupsi, ancaman bangsa ini masalah terorisme dan radikalisme. Hal itu sangat berpotensi memporak-porandakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, Pancasila harus dihayati dan dirangkaikan, sehingga difokuskan di setiap pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Sekecil apapun, sila-sila dalam Pancasila harus saling terkait dan tidak terpisahkan yang diramu dengan namanya gotong royong", tandasnya.
Dalam kesempatan ini juga, Mendagri menginstruksikan Sekretariat Jenderal Administrasi Hukum Umum agar membuat Radiogram kepada Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum yang dapat diteruskan ke daerah untuk meningkatkan Siskamling, koordinasi dengan Forkopimda serta tahun anggaran 2017/2018 agar memperbanyak eselon I,II, III, IV untuk turun ke daerah. (Rosmida & Eka Maria)