Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian angka inflasi turun dari angka 2,37% menjadi 2,31% (year on year) dan inflasi (month to month) dari bulan Juli ke Agustus minus 0,08% "Angka ini adalah angka yang sangat baik di Indonesia, terjadi keseimbangan antara konsumen dan produsen" ungkapnya saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual bersama seluruh Perangkat Daerah di Kabupaten/Kota.

Kepala Badan Pusat Statistik RI, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan perkembangan inflasi dibulan Agustus relatif lebih rendah, terjadi penurunan harga di beberapa komoditas seperti tomat dan beras yang memberikan andil deflasi di bulan Agustus 2025.

Lebih lanjut, Amalia menjelaskan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di minggu pertama (M1) September 2025, sebanyak 30 Provinsi mengelami penurunan IPH dan 7 Provinsi lainnya mengalami peningkatan. Adapun andil komoditas dalam kenaikan IPH tersebut antara lain cabai rawit, cabai merah. Dan untuk di Pulau Jawa komoditas penyumbang andil kenaikan IPH ialah daging ayam ras. 

Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden, Edy Priyono menjelaskan kondisi beras di zona 1 dan 2 terpantau aman, namun yang perlu mendapat antensi ialah beras di zona 3. Dan untuk bawang putih Edy mengapresiasi karena telah  terjadi penurunan.

Pemerintah melalui Bulog dan Badan Pangan Nasional (BAPANAS) terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi salah satunya melalui kegiatan SPHP yang terus dilakukan terutama di daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga. (R.A)